Pages

Tuesday 29 November 2011

Am I Happy Now?

Hai Pemenang!

Pernahkah terlintas dalam benakmu pertanyaan simple ini: Apakah saat ini kamu bahagia?
Di mana letak kebahagiaan yang kamu harapkan sesungguhnya? Apakah pada indahnya tubuh? Cantiknya paras? Tubuh atletis bagi laki-laki? Atau tumpukan harta? Mobil mewah? Jabatan dan pengaruh?
Jika itu semua sudah kamu miliki seutuhnya suatu saat nanti, apakah kamu akan merasa bahagia? Apakah dengan tercapainya hal-hal dunia itu kebahagiaan akan datang padamu?

Dan ini kisah nyata...

Ada delapan orang milioner yang memiliki nasib kurang menyenangkan di akhir hidupnya. Tahun 1923, para milioner berkumpul di Hotel Edge Water Beach di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu, mereka adalah kumpulan orang-orang yang sangat sukses di zamannya. Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25 tahun sesudahnya.

Sunday 27 November 2011

Kuliah Tamu "Menulis Populer"


Kuliah Tamu

Kuliah tidak hanya diajar oleh dosen kampus setempat saja. Dosen tamu dari universitas lain pun bisa mengisi mata kuliah tertentu dari universitas lain. Jumat, 21 Oktober 2011, Sistem Informasi 2011 kedatangan dosen dari STIKOM Surabaya, Pak Rudi Susanto, memberi kuliah tentang Menulis Populer.
Dari jam 09.00-11.15 mahasiswa Sistem Informasi ITS telah berkumpul di ruang TC 103-104. Ada fenomena yang unik saat masuk ke ruang itu.
Kuliah setelah senam bukan hal yang kondusif untuk otak. Tidak heran bila mahasiswa semua pada mengantuk. Apalagi kalau yang tidak minat sama hal-hal yang berhubungan dengan menulis. Mereka pasti sudah tertidur pulas saat kuliah berlangsung. Penurunan tingkat konsentrasi itu mempengaruhi keberlangsungan kuliah. Terbukti dari kuliah tamu hari itu. Banyak mahasiswa tidak konsentrasi dan menguap. Bahkan ada beberapa yang tertidur pulas sambil mengenakan headset dengan santainya. Ada pula yang mengobrol santai dengan teman sebelahnya. Ada pula yang membawa makanan untuk dimakan bersama teman-temannya.  Namun tidak menutup kemungkinan kalau ada yang menyimak dengan baik setiap kuliah.
Dalam kuliah tersebut, Pak Rudi membagikan materi tentang “Menulis Populer”. Bagi sebagian orang yang tidak menyukai dunia menulis, menulis mungkin adalah hal yang mengerikan dan susah dilakukan. Namun semua orang bisa menulis walau tulisannya sederhana.

MAU DIBAWA KE MANA???



Kala itu seorang kaya raya sedang mengendarai mobilnya yang mewah. Rupanya pria kaya itu adalah salah satu aggota DPR.  Saat itu mobil BMW mewahnya berhenti di traffic light. Jalanan kota metropolitan itu selalu didatangi para pengemis, pengamen, dan pedagang asongan yang memiliki rentang usia bayi hingga lansia. Mobil mewah yang baru dibeli sang DPR itu dihampiri seorang anak berusia sekitar 10 tahun. Anak itu adalah pengamen jalanan. Anak laki-laki itu menyanyikan sebuah lagu dengan lirik seperti ini:

Pernah kah lo denger mafia judi
Katanya banyak uang suap polisi
Tentara jadi pengawal pribadi

Apa lo tau mafia narkoba
Keluar masuk jadi bandar di penjara
Terhukum mati tapi bisa ditunda

Siapa yang tau mafia selangkangan
Tempatnya lendir-lendir berceceran
Uang jutaan bisa dapat perawan
Kacau balau kacau balau negaraku ini

Ada yang tau mafia peradilan
Tangan kanan hukum di kiri pidana
Dikasih uang habis perkara

Monday 14 November 2011

When We (Mahasiswa Sistem Informasi ITS) Saw ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)


Hari Senin, 7 November 2011 kelas Ketrampilan Personal memberikan pembelajaran berupa menonton sebuah film. Film berjudul “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” tersebut memberi dampak sangat mencolok bagi mahasiswa kelas A yang sedang menonton saat itu.
Berawal dari kisah seorang pemuda  bernama Muluk (Reza Rahardian) yang adalah lulusan S1 dan sedang mencari pekerjaan. Dari awal cerita, menurut saya sendiri telah memberikan makna tersendiri. Memang hal tersebut adalah hal saat ini terjadi di masyarakat negeri ini. Dan dari situ telah tampak bahwa film tersebut syarat akan budaya dan kehidupan sosial, politik masyarakat Indonesia.
Dari aspek sosial sangat menunjukkan realita masyarakat Indonesia yang hidup dalam garis kemiskinan. Selain itu, dalam film karya Musfar Yasin tersebut dijelaskan juga bahwa lulusan mahasiswa S1 saja banyak yang menganggur dan mencari pekerjaan. Bahkan Nampak juga kehidupan yang terkesan malas untuk mencari pekerjaan. Sebenarnya hal tersebut juga menunjukkan sisi negatif dari masyarakat yang menganggur. Seperti yang ditampilkan oleh sosok Syamsul (Asrul Dahlan) yang adalah sarjana pendidikan namun lebih menyukai gaya hidupnya yang bermain kartu dengan pemuda di kampungnya. Juga sosok Pipit (Tika Bravani) yang hobinya mengikuti setiap kuis. Dari hal itu tampak bahwa banyak masyarakat Indonesia yang malas berusaha mencari pekerjaan.