Pages

Wednesday 21 December 2011

Memperlakukan Orang Dengan Benar

Hai Pemenang!


Semua pasti punya teman kan? Pasti setiap hari bertemu dengan orang banyak. Mereka sering berinteraksi dengan kita. Bercakap-cakap, makan, bahkan pergi bersama. Yang mau saya bahas kali ini adalah bagaimana kita bisa memperlakukan orang dengan benar?


Ada beberapa orang yang mengatakan memahami orang lain itu mudah. Namun ada pula yang berkata itu susah. Seorang melankolis akan sangat mudah memahami orang lain dan tahu bagaimana memperlakukan mereka. Namun untuk mereka yang berkarakter Plegmatis, Sanguinis, dan Koleris, melakukan hal ini tergolong sangat susah. Memahami orang lain itu bukan pekerjaan yang mudah memang. Tapi memperlakukan orang lain dengan benar itu seharusnya adalah hal yang mudah karena kita sudah diajari sejak kita kecil.


Ada orang yang sangat memperhatikan bagaimana orang memperlakukannya sehingga begitulah dia akan memperlakukan orang itu. Namun ada pula yang cuek, tidak peduli, yang penting dia aman. Pada dasarnya semua kembali pada asas menghargai. Ketika kita bisa saling menghargai maka orang lain akan menghargai kita.


Memperlakukan orang lain itu cukup dengan 1 kata. Sopan. Ya, sopan. Sudah mewakili segalanya kata sopan itu. Sopan bisa mencakup sopan dalam berkata, sopan dalam bertindak, sopan dalam berpikir. Kenapa hanya 3 yang saya bahas? Karena ketiga elemen itu sudah mewakili segala aspek kehidupan bermasyarakat.


Sopan dalam berkata itu ibarat kita mengekang lidah kita dan memilah mana kata yang pantas keluar dari mulut kita untuk bisa didengar oleh orang lain. Kata-kata yang keluar dari mulut kita akan sangat mudah didengar orang lain dan dipahami. Nada suara kita saat mengatakannya saja sudah bisa mencerminkan emosi kita saat mengatakannya. Satu kata saja bila diucapkan dengan nada yang berbeda maka akan sangat berbeda bila didengar orang lain. Belum lagi kondisi emosi lawan bicara kita juga menentukan apakah kata-kata kita tersebut pantas diucapkan atau tidak. Misalnya saja kata yang sering diucapkan: "Woi". Bila diucapkan dengan nada ceria maka yang mendengar merasa dihargai. Namun bila mengatakannya dengan nada tinggi dan marah tentu saja pendengarnya juga akan tersinggung mendengar dia dipanggil demikian.


Sopan dalam bertindak itu lebih susah lagi dilakukan. Memperlakukan sesama jenis akan jauh lebih mudah ketimbang memperlakukan lawan jenis. Perempuan lebih mudah memahami perempuan sehingga mereka tahu bagaimana bersikap yang sopan. Begitu juga laki-laki. Masalahnya adalah ketika laki-laki memperlakukan perempuan. Ada laki-laki yang lemah lembut dan sangat menghargai perempuan. Namun ada juga laki-laki yang bertindak asal sehingga membuat perempuan itu risih melihatnya. Yang perlu dilakukan adalah mengerti bagaimana kita harus bersikap kepada lawan jenis. Amannya saja lebih baik bertindak sewajarnya. Tidak perlu hingga melakukan kontak fisik berlebihan.


Nah ini dia yang gak semuanya bisa tahu. Sopan dalam berpikir. Pikiran kita hanya kita sendiri yang bisa mengontrolnya. Orang lain gak akan tahu apa yang kita pikirkan. Pikiran kita ini juga bisa membawa dosa lho. Jadi pikirkan hal yang positif tentang orang lain. Jangan pikirkan yang buruk. Kalau kita terlanjur mengimpertasikan hal buruk terhadap otak kita tentang seseorang, maka hal buruk juga yang akan kita perbuat pada orang itu. Kalau tidak bisa, tutupilah itu. ada orang yang pandai menutupi kebenciannya. Orang demikian biasanya adalah mereka yang tertutup dan tidak mau pusing dengan orang lain. Namun  tetap saja lebih baik pikirkan yang baik sebelum yang buruk.

2 comments:

  1. " ada juga laki-laki yang bertindak asal sehingga membuat perempuan itu risih melihatnya "
    haha ini nih yg perlu diwaspadai

    ReplyDelete
  2. hahaha... tau kan siapa dia?? wakakakak... curcol abis hahaha

    ReplyDelete