Pages

Tuesday 20 December 2011

Perjuangan Kuliah di ITS

Hai Pemenang!

Kampus ITS dikenal sebagai kampus perjuangan lantaran namanya saja Sepuluh Nopember. Tanggal 10 November adalah hari pahlawan. Surabaya sendiri adalah kota pahlawan. Tidak heran bila kampus ini dipanggil kampus perjuangan.

Tetapi sebenarnya bukan hanya memaknai itu saja. Perjuangan adalah kata yang sangat melekat dalam citra diri kampus ITS. Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan perlu banyak perjuangan dalam kuliahnya. Tidak hanya itu. Untuk masuk menjadi mahasiswa saja perlu perjuangan.

Masuk kampus ITS melalui jalur SNMPTN, baik SNMPTN Undangan maupun SNMPTN Tulis, dan jalur mandiri memerlukan perjuangan begitu rupa. Saingannya saja beribu-ribu pendaftar. Untuk SNMPTN Undangan, saingannya adalah siswa kelas 12 se-Indonesia yang memiliki nilai tinggi di sekolahnya. Bila bisa diterima di kampus ITS, itu adalah hal yang luar biasa. Belum lagi SNMPTN Tulis yang harus memerlukan banyak perjuangan. Dari sekitar 37.000 pendaftar, hanya 3.500 saja yang bisa diterima di ITS. Berapa banyak saingan yang berhasil disingkirkan? Sangat banyak sekali. Untuk jalur mandiri pun juga perlu perjuangan mendapatkan kursi di kampus ITS.



Apakah setelah masuk di ITS perjuangannya cukup sampai di sini? Tidak pastinya. Masuk perlu perjuangan. Begitu pula keluar dari kampus itu dengan terhormat juga perlu perjuangan keras. Terhormat maksudnya ketika dinyatakan keluar dari kampus itu, hal itu bukan karena DO (drop out) ataupun mengundurkan diri. Terhormat maksudnya lulus dengan predikat Diploma atau Sarjana.

Sebulan di kampus ITS, di jurusan saya Sistem Informasi, sangat perlu usaha keras. Menyesuaikan diri dengan suasana kampus yang jauh berbeda dengan SMA saya dulu, menyesuaikan dengan teman, lalu menyesuaikan dengan mata kuliah. Dua bulan hingga saat ini perjuangan sangat dibutuhkan. Tidak heran bila setiap hari kampus ramai. Tugas menumpuk itu bila dikerjakan bersama teman akan jauh lebih ringan bila dikerjakan sendiri di rumah. Setidaknya di kampus akan ada yang membantu bila tidak mengerti.

Sebulan terakhir sebelum berakhir semester 1 ini sangat menguras tenaga dan melatih kekuatan mental. Kuliah baru terasa lebih berat ketika banyak final project datang untuk menjadi pengakhir tugas semester ini. Karena tugas yang menumpuk maka mental ini seperti tertekan. Mental yang tertekan butuh penguatan tersendiri. Bila tidak kuat, maka hal seperti bunuh diri, pindah jurusan tahun depan, hingga keluar dari kampus pun akan terjadi.

Butuh perjuangan begitu keras untuk menahan beban itu. Salah satunya adalah dengan enjoy menerima kenyataan ini. Kemudian berdoa memohon bimbingan Tuhan sangat diperlukan. Bila kita jauh dari Tuhan maka hal-hal tidak diinginkan bisa terjadi. Oleh karena itu perjuangan itu diikuti motivasi yang benar lalu pendekatan dengan Tuhan agar tetap kuat menjalaninya.

No comments:

Post a Comment